Selasa, 22 Desember 2015

ppt sholat jumat

SHOLAT JUMAT

silabus

program semester

program tahunan

materi sholat jama' qhosor

SALAT JAMAK DAN QASAR
A.      Ketentuan salat jamak dan qasar
1.    Pengertian salat jamak dan qasar
Pelaksanaan salat sudah ditetapkan waktunya. Meskipun demikian, Allah swt masih memberi kemudahan dan kemurahan (rukhsah) dalam melaksanakan salat, yakni dengan cara jamak atau qasar.
Jamak : menggabung
Qasar : meringkas
Takdim : waktu awal
Ta’khir : waktu akhir
2.    Sebab-sebab salat jamak dan salat qasar
Ada beberapa sebab yang membolehkan salat dilakukan dengan cara jamak atau qasar. Sebab-sebab terebut antara lain :
a.       Dalam keadaan ketakutan atau sangat khawatir, misalnya perang, hujan lebat, angin topan, dan lain-lain.
b.      Sedang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan baik.

عَنْ انسٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَا لَ : كَانَرَسُوْلُ اللّهُ صَلَّي اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا ارْ تَحَلَ فِيْ سَفَرِهِ قَبْلَ اَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ اَخَّرَ الظُّهْرِ اِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ نَزَلَ فَجَمَعَ بَيْنَهُمَا فَاِذَا زَاغَتِ الشَّمْسُ قَبْلَ اَنْ يَرْ   تَحِلَ صَلَى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (متفق عليه)                                                                                                       
“Dari Anas, ia berkata, ‘Adalah Rasulullah saw apabila bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan salat dzuhur samapai waktu asar, kemudian ia berhenti lalu menjamak antara dua salat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir sebelum ia pergi, maka ia salat dzuhur (dahulu), kemudia naik (kendaraannya).” (Muttafaqun ‘alaih)

B.       Praktik salat jamak dan qasar
1.    Syarat sahnya salat jamak dan qasar
Melaksanakan salat jamak atau qasar dikatakan sah apabila ada salah satu alasan berikut:
a.       Dalam perjalanan dengn tujuan yang baik seperti berdagang, silaturahmi, dan belajar.
b.      Jarak tempuh perjalanan kurang lebih tiga farsakh (± 17 km). Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya: dari Syu’bah, ia berkata, bertanya kepada Anas bin Malik perihal mengqasar salat. Maka ia ‘Rasulullah saw bersembahyang dua rakaat kalau sudah keluar sejauh tiga mil atau tiga farsakh” (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
Sebagian ulama mengatakan, jarak tempuh perjalanan kurang lebih 80,64 km.
c.       Dalam keadaan ketakutan atau sangat khawatir, misalnya perang, kekacauan, hujan lebat, angin topan sehingga jiwanya terancam.
2.    Salat yang boleh Dijamak dan Diqasar
Salat yang dapat dikerjakan dengan jamak adalah salat dzuhur, asar, maghrib, dan isya. Sedangkan salat subuh hanya bisa dikerjakan sesuai waktu subuh itu sendiri, dan tidak bleh dijamak atau dikumpulkan dengan salat yang lain.
Salat yang dapat dikerjakan dengan qasar adalah salat yyang jumlah rakaatnya ada empat, yaitu dzuhur, asar dan isya. Salat maghrib dan subuh tidak dapat diqasar.
3.    Cara melaksanakan salat jamak dan qasar
a.         Salat jamak
Salat jamak ada dua macam, yaitu:
a)        Jamak taqdim, artinya melaksanakan dua salat fardu pada waktu yang pertama. Seperti salat dzuhur dan asar dikerjakan pada waktu dzuhur, salat maghrib dan isya dikerjaan pada waktu maghrib.
b)        Jamak ta’khir, artinya melaksanakan salat fardu paa waktu yan akhir. Seperti salat dzuhur dan asar dikerjakan pada waktu asar, salat maghrib dan isya dikerjakan pada waktu isya.
v  Cara melaksanakan salat jamak taqdim
·           Dilaksanakan secara berurutan sesuai urutan waktu salat dengan niat jamak taqdim.
اُصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِا لظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِّلهِ تَعَا لى
“Saya salat fardu asar empat rakaat dengan dzuhur, jamak taqdim karena Allah taala”
Salat dzuhur selesai kemudian salat asar dengan niat jamdengan niat jamak taqdim.
Salat maghrib selesai kemudian salat isya dengan niat jamak taqdim.
·           Antara keduanya tidak diikuti ibadah lain (salat sunah). Hadis Nabi Muhammad saw yang artinya: “Dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw pernah salat maghrib dan isya di Muzdalifah dengan dijamak, masing-masing dengan satu ikamah dan tidak salat sunah diantara keduanya, dan tidak ada (bacaan) sesudah selesai masing-masing dari keduanya.” (HR Bukhari dan Nasa’i)
v  Cara melaksanakan salat jamak Ta’khir
·         Merancanakan salat dengan jamak ta’khir, pada saat waktu salat pertama belum habis (belum masuk waktu salat yang kedua).
·         Dilaksanakan secara berurutan sesuai urutan waktu salat, denga niat jamak ta’khir

اُصَلِّي فَرِضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِا لْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْ خِيْرٍ لِّلهِ تَعَا لى
“Saya salat fardu isya empat rakaat dijamak dengan maghrib, jamak ta’khir karena Allah taala”
Salat dzuhur selesai kemudian salat asar dengan niat jamak ta’khir.
Salat maghrib selesai kemudian salat isya dengan niat jamak ta’khir.
·         Antara keduanya tidak diikuti ibadah lain (salat sunah).
b.      Salat Qasar
Salat qasar artinya melaksanakan salat dengan cara meringkas jumlah rakaatnya, karena sesuatu sebab. Salat yang dapat dikerjakan dengan cara qasar adalah salat fardu yang jumlah rakaatnya 4(empat). Salat fardu dimaksud adalah salat dzuhur, asar, dan isya. Sedang salat maghrib dan subuh tidak dapat di qasar.
v  Cara melaksanakan salat qasar
Aa beberapa perbedaan antara salat qasar dengan salat biasa. Perbedaan tersebut antara lain: dari segi niatnya, jumlah rakaatnya diringkas (dari empat rakaat menjadi dua rakaat), dan dari segi bacaan tidak ada bacaan tasyahud awal. Ada pun gerakan dan bacaannya sama dengan sallat biasa.
Secara berurutan cara melaksanakan salat dengan qasar adalah sebagai berikut:
·         Diawali dengan niat mengqasar salat. Jika dilafalkan niat itu adalah sebagai berikut:
Niat salat dzuhur
اُصَلِّي فَرِض الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرَا لِّلهِ تَعَا لى
“Saya salat dzuhur dua rakaat diqasar karena Allah taala”
Niat salat asar
اُصَلِّي فَرِضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرَا لِّلهِ تَعَا لى
“Saya salat asar dua rakaat diqasar karena Allah taala”
·         Jumlah rakaatya diringkas, empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat.
·         Tidak ada tasyahud awal
·         Tasyahud dibaca pada akhir rakaat ke dua
·         Salam
c. Cara melaksanakan salat jamak qasar
Salat jamak qasar adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua waktu salat dan diringkas jumlah rakaatnya. Dalam salat jamak qasar julah rakaat yang dapat diringkas hanya salat dzuhur, asar, dan isya.
a.       Salat dzuhur dan asar masing-masing dilaksanakan dengan dua rakaat.
b.      Salat maghrib dan isya, salat maghrib dilaksanakan tiga rakaat, salat isya dilaksanakan dua rakaat.
Hukum melaksanakan salat jamak qasar adalah mubah(boleh), sifatnya adalah “rukhsah”, keringanan atau kemurahan yang diberikan Allah swt kepada umat Islam.

video sholat jama qhosor

Rabu, 25 November 2015

hal-hal yang menghalangi shalat jum'at



SALAT JUMAT

A.      Pengertian dan Hukum Salat Jumat
Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan pada waktu zuhur pada hari Jumat secara berjamaah, sebelumnya didahului dengan dua khutbah. Bagi yang melaksanakan salat Jumat tersebut tidak berkewajiban salat zuhur. 
Melaksanakan salat Jumat hukumnya fardu ‘ain, artinya wajib bagi setiap Muslim laki-laki, yang memenuhi syarat wajibnya salat Jumat. Firman Allah swt:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”(QS. Al-Jumu’ah/62: 9).

Bentuk perintah pada ayat tersebut mengisyaratkan bahwa salat Jumat hukumnya wajib dilaksanakan. Keterangan lain disampaikan oleh Rasulullah saw sebagaimana hadis berikut:
الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلاَّأَرْبَعَةٌ عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ اَوْ اِمْرَأَةٌ اَوْصَبِيٌّ اَوْ مَرِيْضٌ (رواه أبوداودوالحاكم)
Artinya: “Salat Jumat itu hak yang wajib atas tiap-tiap orang Islam dengan berjamaah kecuali 4 golongan yaitu: hamba sahaya, perempuan, anak-anak; dan orang sakit”. (HR Abu Daud dan Al-Hakim)

Hadis diatas menjelaskan bahwa kewajiban melaksanakan salat Jumat benar adanya, kecuali empat kelompaok diatas. Karena sedemikian wajibnya salat Jumat, Rasulullah saw menandaskan dalam hadis yang lain sebagaimana berikut:
مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا طَبَعَ اللهُ قَلْبَهُ (رواه الخمسة)
Artinya: “Barang siapa meninggalkan tiga kali salat Jumat karena sifat malas semata-mata, niscaya Allah akan mencap dan menutup hati orang itu”. (Hadis Riwayat. lima ahli hadis)

B.       Syarat-syarat Salat Jumat
1.         Syarat wajib salat Jumat
a.         Islam
b.        Balig
c.         Berakal sehat
d.        Laki-laki
e.         Sehat
f.         Bermukim, tidak wajib bagi yang bepergian
2.         Syarat Sahnya Salat Jumat
a.         Dilaksanakan di tempat yang tetap. Artinya, tempat itu jelas sehingga tidak menyulitkan bagi penduduk atau jamaah untuuk melaksanakan salat Jumat.
b.        Dilaksanakan secara berjamaah. Maksudnya, tidak sah salat Jumat dilakukan secara munfarid (sendiri).
c.         Dilaksanakan pada waktu zuhur, pada hari Jumat.
d.        Didahului dua khutbah.
3.        Ketentuan Khutbah Jumat
Ada beberapa syarat dan rukun khutbahyang harus dipenuhi. Jika ketentuan tersebut tidak terpenuhi maka khutbahnya tidak sah, demikian juga salat Jumatnya. Karena khutbah menjadi syarat sahnya salat Jumat tersebut.
a.         Syarat Khutbah Jumat
·           Khutbah dimulai setelah masuk waktu zuhur
·           Dilakukan dengan berdiri, jika mampu
·           Duduk di antara dua khutbah, sekurang-kurangnya berhenti sebentar
·           Dilakukan secara urut, rukunnya, khutbah pertama dan khutbah kedua, dilaksanakan sebelum salat Jumat.
·           Khutbah diucapkan dengan suara yang keras (terdengar oleh jamaah).
·           Khatib dalm keadaan suci dari hadas dan najis
·           Menutup aurat
b.         Rukun Khutbah Jumat
·           Mengucapkan hamdallah/ pujian kepada Allah swt, pada permulaan khutbah. Misalnya: Alhamdulillah,... dan seterusnya (perhatikan ketika khatib menyampaikan khutbah)
·           Membaca sholawat atas Nabi Muhammad saw. Misalnya: Allahumma salli ‘ala Muhammad ... dan seterusnya (perhatikan ketika khatib menyampaikan khutbah)
·           Membaca dua kalimat syahadat
·           Berwasiat untuk takwa, memberi nasihat hal-hal yang bermanfaat
·           Membaca ayat Al-Quran pada salah satu dari dua khutbah
·           Berdoa untuk kaum Mukminin-Muslimin pada khutbah yang kedua

C.      Sunah-sunah Salat Jumat
Beberapa amalan sunah salat Jumat antara lain:
1.         Mandi (keramas) seperti mandi wajib sebelum berangkat Salat Jumat
2.         Berhias dengan memakai pakaian yang baik, disunahkan berwarna putih atau polos
3.         Memakai harum-haruman (wangi-wangian)
4.         Memotong kuku, kumis, menyisir rambut (rapi, bersih dan suci)
5.         Bersegera pergi ke masjid (tidak menunda-nunda waktu)
6.         Membaca Al-Quran atau zikir sebelum khutbah dimulai
7.         Memenuhi saf (barisan) bagian depan atau yang masih kosong
8.         Melaksanakan salat tahiyyatul masjid

D.      Hal-hal yang Menghalangi Salat Jumat
Melaksanakan salat Jumat hhukumnya wajib. Jika ada hal-hal yang menghalangi seseorang sehingga menyebabkan kesulitan melaksanakan salat Jumat, kewajiban tersebut dapat ditinggalkan. Namun, orang tersebut tetap berkewajiban melaksanakan salat zuhur.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang diperbolehkan meninggalkan salat Jumat antara lain:
1.      Sakit
2.      Hujan lebat (menyulitkan untuk salat Jumat)
3.      Sedang dalam perjalanan

E.       Fungsi Salat Jumat
1.         Fungsi salat Jumat dalam Kehidupan Sehari-hari
a.         Melatih disiplin dan menghargai waktu
b.        Mendidik patuh dan taat kepada Allah swt
c.         Menambah wawasan dan peningkatan pengetahuan
d.        Meningkatkan kerukunan dan persatuan di kalangan umat Islam
e.         Sebagai sarana komunikasi
2.         Sikap dalam Melaksanakan Salat Jumat
a.         Sikap Saat Khutbah sedang Berlangsung
·           Duduk dengan tenang
·           Memperhatikan uraian khutbah dengan baik. Tidak boleh berbicara atau melaksanakan hal-hal lain, karena akan menyebabkan salat Jumatnya sia-sia
Hadits Rasulullah saw:
عَنْ أَبِيْهُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: إِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ      يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw telah bersabda, Apabila engkau katakan kepada temanmu pada hari Jumat “DIAM” sewakti khotib berkhutbah, maka sesungguhnya telah binasalah (sia-sialah) Jumatmu”. (HR. Bukhori dan Muslim)

b.        Sikap Saat Salat Jumat sedang Berlangsung
·      Sebelumnya luruskan dan penuhi saf (barisan) yang masih kosong
·      Ikuti salat dengan khusyuk, sebagaimana ketentuan salat berjamaah
·      Gerakan jangan sampai mendahului imam
·      Ketika imam membaca Surah Al-Fatihah, makmum cukup mendengarkan dan menyimak dalam hati. Setelah imam selesai, makmum membaca Al-Fatihah.